Betuah Pekanbaru- Ketua Hijrah Comunity Indonesia (HCI) Riau, Hj. Yuliawati, SE, bersama puluhan pengurus dan anggota lainnya, menjalin tali kasih dengan para lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah, Jumat (2/2/2024).

Tak hanya berkunjung, HCI Riau juga merangkai kegiatan dengan tausiyah oleh Ustadzah Dr. Nella Lucky dan dilanjutkan menjenguk para lansia yang saat ini dalam kondisi sakit dan harus dirawat di unit klinis Panti Sosial Khusnul Khotimah.

Saat berkunjung, rombongan HCI Riau disambut oleh Suhardi Bijawangsa, Kasie Pelayanan Sosial UPT Panti Sosial Khususnul Khotimah Dinas Sosial Pekanbaru dan Mama Rismawati, Pembina Jasmani dan Mental Panti Sosial.

Menurut Hj. Yuliawati yang juga merupakan Anggota DPRD Riau, kunjungan tali kasih ini merupakan wujud dari kepedulian HCI Riau terhadap orangtua yang sudah lanjut usia di Panti Sosial Khusnul Khotimah Pekanbaru.

Kata Hj. Yuliawati, HCI Riau akan terus melaksanakan kegiatan sosial, tidak hanya mengunjungi panti sosial, tetapi juga kegiatan silahturahmi lainnya.

Kegiatan di Aula Panti Sosial khusus lansia ini, berlangsung penuh kekeluargaan dan semua yang hadir khusyuk mendengar tausiah.

Dalam kesempatan itu, Ustadzah Dr. Nella Lucky, dalam salah satu tausiahnya berharap agar para lansia yang ada di panti sosial untuk terus mendoakan keluarganya agar diberi keberkahan.

Suhardi Bijawangsa, mengatakan, UPT Panti Sosial Tresna Werdha Khusnul Khotimah  saat ini menampung 73 lansia. Masing-masing 40 laki-laki dan 33 perempuan.

Panti sosial menyediakan semua kebutuhan para lansia, terutama kesehatan, kebutuhan makanan, hingga kepada hal-hal kecil seperti setrika pakaian serta lainnya.

"Saat ini ada salah seorang lansia yang sudah cukup lama berada di panti sosial, usianya sudah mencapai 105 tahun," ujarnya.

Panti Sosial Khusnul Khotimah, ujarnya, menampung para lansia yang sudah berusia minimal 60 tahun dan memiliki 13 wisma.

Diakhir kegiatan, Hj. Yuliawati dan HCI Riau kemudian melakukan kunjungan ke wisma serta klinik dimana para lansia tinggal dan mendapat perawatan jika mengalami gangguan kesehatan.

Di klinik kesehatan, Hj. Yuliawati bertemu dengan petugas kesehatan dan Nenek Sumirah yang sudah berusia 105 tahun, serta beberapa lansia lainnya.

"Nenek Sumirah sudah termasuk paling lama di Panti Sosial kita," ujar Mama Rismawati.

Saat bertemu Hj. Yuliawati dan rombongan, Nenek Sumirah hanya bisa terbaring dan memberikan isyarat tertentu ketika mengetahui ada yang menjenguknya.

Sebuah momen haru, ketika salah seorang lansia yang ingin memeriksakan kesehatannya terus mencium beberapa tamu yang melintas di depannya. Dari sinar matanya yang teduh dan caranya merangkul setiap tamu, terbesit kerinduan yang alangkah mendalam, mungkin kepada keluarganya.(cei)***