Betuah Pekanbaru - Dinas Kesehatan bersama Gugus Tuga Percepatan Penagangan Covid-19 Kota Pekanbaru, menargetkan me-rapid test atau melakukan pemeriksaan cepat Covid-19 terhadap 1.000 warga di Kecamatan Bukit Raya dan Marpoyan Damai.

Sekretaris Dinas Kesehatan Pekanbaru Zaini Rizaldy mengatakan, untuk rapid test di Kecamatan Bukit Raya dijadwalkan pada Selasa (2/6/2020) dan di Marpoyan Damai, Kamis (4/6/2020).

"Untuk satu kecamatan 500 alat rapid tes kita siapkan," ungkapnya, Minggu (31/5/2020).

Lokasi rapid test sendiri, disampaikan pria yang akrab disapa dokter Bob ini masih tentatif.

"Kita rencanakan di masing-masing puskesmas. Tapi besok keputusannya, apakah lokasinya di puskesmas atau di kantor camatnya sendiri," ucap dia.

Kepada warga di dua kecamatan tersebut, dokter Bob mengimbau agar bisa mengikuti pemeriksaan rapid test tanpa rasa ragu dan takut. Karena rapid test merupakan metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, yaitu IgM dan IgG yang diproduksi oleh tubuh untuk melawan virus corona. 

Yang mana antibodi ini akan dibentuk oleh tubuh bila ada paparan virus corona. Dengan kata lain, bila antibodi itu terdeteksi di dalam tubuh seseorang, artinya tubuh orang tersebut pernah terpapar oleh virus corona.

"Jadi, rapid test di sini hanyalah sebagai pemeriksaan skrining atau pemeriksaan penyaring, bukan pemeriksaan untuk mendiagnosa infeksi virus corona," tegas dia.

"Tes yang dapat memastikan apakah seseorang positif terinfeksi virus corona sejauh ini hanyalah pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction). Karena itu masyarakat tak perlu takut," ulasnya.

Rapid test merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota Pekanbaru dalam meminimalisir sebaran virus corona dengan slogan "Cari Kasusnya dan Obati".

Sejauh ini, rapid test sudah dilakukan terhadap 2.395 orang dengan hasil sebanyak 2.362 non reaktif dan 33 hasilnya reaktif (terindikasi terpapar virus corona.

Rapid test masih dikhususkan di kecamatan yang jadi zona merah sebaran virus corona seperti Kecamatan Tampan, Tenayan Raya, Bukit Raya dan Marpoyan Damai. Selain menyasar Orang Dalam Pemantauan (ODP), tes juga dibuka untuk masyarakat umum. (abd)