Kisah Sukino, Anak Kampung yang Sukses Merengkuh Gelar Profesor

Sabtu, 17 Februari 2024 - 16:47:51 WIB Cetak

PROF. DR. SUKINO, SH.,MH,.MED.,CPL.,CPCLE.,CPT.,CML.,CPrM.,CPC.,CPArb.,CMnCLS.,CPM.,CACLS.,CPVM.,CPA.

JALAN panjang yang dilalui, menempanya hingga mencapai puncak tertinggi. Bukan perkara gampang untuk meraih demikian banyak gelar akademis hingga dikukuhkan sebagai profesor, apalagi bagi dirinya yang hanya berasal dari keluarga sederhana, lebih tepatnya prihatin, di salah satu daerah di Kabupaten Siak.

Adalah Prof. Dr. Sukino, SH., MH., MED., CPL., CPM dan berbagai gelar akademis yang disandangnya saat ini, menyimpan berbagai kenangan.

Tidak hanya soal semangat dan kepercayaan bahwa Tuhan Pasti memberikan jalan terbaik ketika ada kemauan, tetapi juga alangkah banyak meneteskan air mata.

o0o

Sukino tumbuh sebagaimana mestinya anak-anak lain di kampungnya di Sumatera Utara di Labuhan Batu, Rantau Prapat. Hal itu, setelah kedua orangtuanya mengikuti program transmigrasi dari Jawa ke Sumatera tahun 1983.

Pria kelahiran 1975 ini, adalah orang Jawa. Bapak dari Kediri, dan Ibu dari Magelang. Pada awalnya bercita-cita menjadi tentara. Namun keinginannya itu harus dikubur dalam-dalam setelah pada usia 7 tahun, Sukino mengalami demam dengan panas tinggi, sehingga menyebabkan, kemudian disebutnya sebagai salah satu keistimewaan yang diberikan oleh Allah SWT pada salah satu kakinya.

Setelah sembuh dari demam, Sukino hanya bisa terbaring dan tak bisa kemana-mana selama hampir 3,5 bulan.

Putus asakah Sukino? Tidak! Kekurangan itu tak membuat api semangatnya padam. Sukino kecil, mengalihkan perhatiannya kepada pendidikan.

Keprihatinan itu, tak membuatnya patah arang untuk terus sekolah. Baginya yang satu ini tak boleh putus meski apapun yang terjadi.

Setelah benar-benar pulih dan bisa berjalan, Sukino baru bisa sekolah di Sekolah Dasar pada usia 9 tahun.

Dalam perjalanan selama kelas 1 SD, kedua orangtuanya pindah ke Riau, tepatnya di Lubuk Dalam Siak, yang kondisinya sangat terpencil dengan kondisi jalan berlumpur.

Di kampung baru ini, Sukino tetap berkeinginan untuk sekolah. Dari lokasi transmigrasi ke sekolah saat itu, jarak yang harus ditempuh lebih kurang 10 kilo meter berjalan kaki.

Meskipun dengan kondisi kaki tidak normal, jauhnya jarak tempuh dengan kondisi naik turun perbukitan, Sukino akhirnya mampu menyelesaikan SD dengan baik.

Selesai SD, Sukino kembali harus 'berhadapan' dengan kondisi jalan yang lebih jauh lagi untuk melanjutkan ke jenjang SMP Buatan, yang diberi nama kelas jauh Lubuk Dalam.

Jarak SMP itu dari rumahnya lebih kurang 15 kilometer. Ditempuh masih dengan jalan kaki dan hanya sesekali naik sepeda butut.

Setelah 2 tahun di SMP, Sukino harus kehilangan sosok ayah yang selama ini tempatnya bersandar serta menggantungkan segala harapan.

Tak terbayang olehnya bagaimana kemudian menjalani kehidupan dengan posisinya sebagai anak ke-8 dari 9 bersaudara setelah ayahnya berpulang ke Rahmatullah.

Deraan demi deraan hidup, tak menyurutkan semangatnya. Atas dorongan keluarga, akhirnya Sukino melanjutkan sekolah di Pekanbaru.

Ketika itu, untuk mencapai lokasi dimana ada transportasi ke Pekanbaru, Sukino harus menempuh jarak 20 kilometer.

Di Pekanbaru, Sukino memutuskan untuk sekolah di Sekolah Teknik Menengah (STM) 2 Rumbai.

Dari sini, cobaan itu mulai berganti keajaiban. Sukino tidak membayar sekolah setelah menjadi lulusan terbaik dalam penataran P4, termasuk mendapatkan beasiswa.

Selesai STM, Sukino tentu saja tak bisa langsung kuliah. Mondar-mandir dengan mengambil pekerjaan apa saja, termasuk servis kipas angin dan televisi.

Dalam perjalanan itu, Sukino menemukan jodoh. Seorang gadis bernama Sumini yang terus saja memberinya semangat hingga akhirnya lahirlah sang buah hati, Eka Rahayu.

Pada masa itu, sekitar tahun 2001, Sukino membuang jauh-jauh yang namanya gengsi. Mulai dari potong ubi untuk membuat keripik dan mengiris bawangpun dijalaninya demi keluarga.

"Isteri selalu support dan saya juga tidak pernah merasa malu," katanya.

Meskipun demikian, sekeras apapun Sukino berusaha agar selalu tegar, di lubuk hatinya yang paling dalam seringkali memaksanya untuk menangis.

Tangis itu, betapa Sukino sudah menyadari betul bahwa cita-citanya yang digantungkan di atas segalanya tersebut, pasti akan sangat berat dan berliku.

"Bagaimana mungkin, saya hanya anak kampung yang terlahir dari keluarga yang apa adanya, bahkan prihatin," kata Prof. Sukino, beberapa waktu lalu.

Sukino mengakui bahwa pernah dalam suatu masa ingin mengubur semua cita-citanya. Tidak saja karena faktor ekonomi serta kekurangan pada dirinya, tetapi pernah gagal kuliah di Ekonomi, kampus dimana ia menempuh pendidikan kemudian bubar.

Tahun 2009, Sukino kembali kuliah dan selesai setelah 3,5 tahun di Universitas Lancang Kuning dengan gelar Sarjana Hukum (SH).

"Inilah pintu awal yang mampu merubah hidup saya. Karena setelah itu, saya lulus Sekolah Advokat dan menjadi dosen tetap di Dharma Husada," ujar Sukino.

Jalan terjal yang sejak awal dirasakannya serta merta juga berubah. Sukino, terus menggapai cita-cita dengan melanjutkan kuliah S2 di berbagai perguruan tinggi hingga berhasil S3.

Selama menyelesaikan bahkan saat mengajukan S3, jarang yang tahu bahwa Sukino sudah mulai melakukan penelitian-penelitian yang ketika itu dirinya sendiri tidak tahu tujuannya apa.

Ketidaktahuan tujuan berbagai penelitan itu kemudian baru terjawab setelah berhasil merengkuh gelar profesor diusianya ke-48 tahun.

Sukino berpesan agar generasi muda saat ini tidak lupa dengan tata krama terhadap siapapun. Lalu tidak meninggalkan shalat dan terus doakan orangtua.

Gelar Profesor

Dr. Sukino, SH., MH., MED., CPL., CPM, resmi dikukuhkan sebagai profesor Bidang Hukum oleh Bodhisastra University Florida, USA (BOU) for Indonesia, Rabu (7/2/2024).

Selain Dr. Sukino, ada 4 tokoh penting lainnya yang juga dikukuhkan sebagai profesor, yaitu, Prof. Dr. Drs. Made Sudjana, SH., MM., MBA., CPL., CPM, Senior Advocate/Secretary General Counsel Indonesian Advocates Congress (KAI) Regional Leadership Council Bali.

Selanjutnya, Prof. Dr. H. Amir Junaidi, SH., MH, Chancellor of Universitas Islam Batik Surakarta, Chairman of The Legal Aid Institute Amir Junaidi & Parners. Prof. Dr. H. Saifullah, SH., MH, Chancellor of the Almuslim Aceh Islamic Institute (2010-2022), Chairman of the Senate of the Aceh Almuslim Islamic Institute (2022- 2026).

Prof. Dr. H. Saifullah, SH., MH, Chancellor of the Almuslim Aceh Islamic Institute (2010-2022), Chairman of the Senate of the Aceh Almuslim Islamic Institute (2022- 2026), Prof. Dr. Jeffry Yuliyanto Waisapi, ST., SH., MM., M.Eng., MH., PhD, Chairman of The Garuda Papua Party of Papua Province, Chairman of The Gardanusa Legal Aid Institute.

Serta Prof. Dr. Sukino, SH., MH., MED., CPL., CPM, Chairman of The Legal Aid Institute Sukino & Parners, Chairman of DPW Riau Indonesian Association of Procurement Contract Law Experts.

Prof. Sukino, dikenal juga sebagai praktisi Lawyer yang berkantor di Sudirman Point Nomor 1 Pekanbaru, Dosen di Universitas Prima Indonesia sekaligus Ketua Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat (IPSM) Provinsi Riau dan Ketua DPP Ikatan Keluarga Jawa Riau (IKJR) Riau.

Dalam keterangan pers Rektor Bodhisastra University Florida, USA (for Indonesia), Prof. Dr. H. Supari Muslim., Drs., MPd, disebutkan bahwa tujuan dari pengukuhan ini adalah memberikan apresiasi kepada para tokoh yang telah berprestasi dan mendedikasikan dirinya dalam berbagai bidang.

Selain itu, agar para tokoh penting tersebut akan terus mengukir prestasi dan mendedikasikan dirinya kepada masyarakat, bangsa dan negara dalam rangka mencetak sumber daya insani sebagai generasi yang unggul dan berdaya saing tinggi (generasi emas) dan agar para tokoh penting yang memperoleh anugerah Profesor tersebut sebagai contoh dan teladan tidak saja di lingkungan masing-masing, tetapi juga sebagai contoh dan teladan bagi anak bangsa secara nasional dan bahkan masyarakat internasional. (andri)***

Nama Lengkap:

PROF. DR. SUKINO, SH.,MH,.MED.,CPL.,CPCLE.,CPT.,CML.,CPrM.,CPC.,CPArb.,CMnCLS.,CPM.,CACLS.,CPVM.,CPA.

Karya:

2 buku Pendidikan Panacsila dan Pendidikan Kewarga Negaraan, penerbit Graha Grapindo Bogor dan Alfabeta Bandung.

RIWAYAT ORGANISASI
-Pimpinan Kantor Hukum SUKINO & PARTNERS Pekanbaru - Riau
-Wakil Ketua Umum IPSM (Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat) Nasional RI.
-Ketua Umum IPSM (Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat) Provinsi Riau
-Ketua DPW Riau PERKAHPI (Perkumpulan Ahli Hukum Kontrak Pengadaan Indonesia)
-Ketua DPW Riau APPI (Asosiasi Pengacara Pengadaan Indonesia)
-Ketua Umum LBH-PSM Provinsi Riau
-Ketua DPP IKJR ( Ikatan Keluarga Jawa Riau )
-Wakil Ketua Badan Penyuluhan dan Pembekalan Hukum Pemuda Pancasila Provinsi Riau.
-Kabiro Hukum dan Advokasi DPD PATRI Riau.

Dan menjadi Pembicara Staf Ahli tentang Kesejahteraan Sosial di Kementrian Sosial RI.

Moto anak kampung: “Tiada Hari Tanpa Pengabdian “ Indahnya berbagi.

Motivasi: Sebaik – baiknya manusia adalah yang paling banyak manfaatnya bagi manusia atau orang lain.



Baca Juga Topik #riau+
Tulis Komentar +
Berita Terkait+